Artikel Terbaru :

Faktor-Faktor Yang Menguatkan Kesabaran dan Keteguhan (Bagian 1)

Pada waktu inilah saat terjadi ujian kesabaran dan kebimbangan, sehingga mereka bertanya-tanya dan berfikir tentang apa sebab yang meneguhkan mereka dan yang menguatkan mereka : Yaitu apakah sebab-sebab dan faktor-faktor yang sampai kepada kaum muslimin pada puncak ujian kejadian ini, dan sampai pada batas yang mengejutkan keteguhan pada kaum muslimin? Dan bagaimana cara untuk bersabar menghadapi penindasan ini yang menjadikan menggigil pada indra kulit, dan yang menggetarkan tubuh? Melihat pada hal ini yang membimbangkan hati, kita akan melihat bahwa menyelimuti pada sebagian faktor-faktor dan sebab-sebab yang mengindikasikan melewati tanah yang datar. 

1.Iman Kepada Allah
Sesungguhnya sebab utama dalam hal itu, dan rahasia utamanya ialah iman kepada Allah  semata dan mengetahui Allah dengan sebenar-benarnya pengetahuan. Dan iman yang mantap yang disertai dengan keteguhan hati adalah bagaikan gunung yang tidak bisa diusik. Dan orang yang memiliki keimanan yang kuat dan keyakinan yang mantap, seakan-akan dia melihat kesulitan dunia, seperti apa pun banyaknya dan besarnya, dan sekeras dan sedahsyat apa pun, yang dia melihat dengan keimanannya maka pernah dia tidak akan loyo dengan kesulitan tersebut, karena dia telah mendapatkan manisnya iman dan kegembiraan keyakinan. Allah berfirman :

فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ

Adapun buih itu, akan hilang sebagaimana sesuatu yang tidak ada harganya. Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. (Ar-Ra’d:17)

Dari satu sebab faktor ini saja dapat menjadikan berbagai faktor lainnya, yang menguatkan keteguhan dan kesabaran.

2. Seorang pemimpin yang bisa menyatukan hati manusia
Hanya beliau Rosulullah r beliau adalah seorang pemimpin yang tertinggi bagi umat islam, dan bagi seluruh umat manusia. Beliau memiliki perawakan tubuh yang bagus, dan jiwa yang sempurna, dan akhlak yang mulia, dan memiliki perangai yang mulia, dan memiliki watak yang terhormat. Yang mampu menawan hati, dan menjadikan hati manusia tunduk kepada beliau. Keadaan fisik beliau sangat sempurna, baik akhlak, kemuliaan, kecerdikan, kebaikan, keutamaan, amanah, kejujuran dan segala bentuk kebaikan dan kebajikan ada pada beliau. Dan para musuh pun mengakui hal tersebut, apalagi orang-orang yang mencintai beliau dan kerabat-kerabatnya. Tidak ada seorang pun yang yang mengatakan kecuali mengakui kebenaran beliau.

Suatu ketika ada tiga orang dari quraisy (Abu Jahal, Abu Sufyan, dan Al Akhnas bin Syariq), bahwa salah satu dari mereka telah mendengarkan bacaan ayat Al Qur’an secara sembunyi-sembunyi yang kemudian ketahuan oleh salah seorang diantar mereka, salah seorang dari mereka bertanya kepada Abu Jahal : Apa pendapatmu terhadap apa yang telah engakau dengar dari Muhammad? Dia berkata, apa yang telah aku dengar? Kami dan Bani Manaf pernah berseteru untuk mencari simpati, mereka memberi makanan kami pun demikian, mereka membawakan barang kami pun demikian, sehingga saat kami membagikan hasil dalam kelompok dagang, dan kami bagaikan kuda-kuda yang digadaikan. Mereka berkata : “ kami mempunyai seorang nabi yang datang kepada beliau wahyu dari langit, maka kapankah kita akan menyadari hal ini? Demi Allah, kami tidak akan pernah beriman kepadanya selamanya dan tidak akan pernah membenarkanya selamanya.

Abu Jahal pernah berkata : Wahai Muhammad! Sesungguhnya kami tidak mendusakanmu namun kami mendustakan apa yang datang kepada kamu, maka Allah menurunkan firmannya :

فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآَيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
Mereka sebenarnya bukan mendustakanmu, akan tetapi orang-orang yang dzalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. (Al An’am: 33)

Mereka orang-orang kafir pernah menyakiti Rosulullah sebanyak tiga kali, dan pada ketiga kalinya berliau bersabda : “ Wahai orang-orang quraisy, aku datang kepada kalian dengan membawa korban ”. maka mereka tergiang-ngiang dengan kata-kata belaiu, sehingga mereka sangat mencari orang yang baik untuk menghibur mereka.

Dan tatkala mereka membuang isi perut kambing yang sudah disembelih kepada beliau saat beliau sedang sujut, maka beliau mendo’akan mereka, maka mereka terhenti dari tertawa, dan mereka dibayangi perasaan gelisah dan rasa takut, dan mereka berkeyakinan bahwa mereka akan binasa.
Beliau juga pernah mendo’akan ‘Utaibah bin Abi Lahab, dia tergelincil dalam perasaan yang meyakini akan kebinasaan dari do’a beliau, sampai tatakala dia melihat seekor singa, dia berkat : Demi Allah singa itu akan menerkamku, dan Muhammad berada di Makah.

Dan pernah Ubai bin Khalf mengancam beliau untuk dibunuh, maka beliau bersabda : Melainkan akulah yang akan membunuhmu Insyallah. Maka tatkala belaiu menikam lehernya pada perang uhud, dan tikaman itu hanya tikaman yang kecil dan bukan yang besar, dan Ubai berkata : Sesungguhnya dia telah berkata kepadaku pada waktu di Makah : Aku akan membunuhmu. Demi Allah! Walaupun dia hanya meludahiku sungguh luda itu bisa membunuhku.

Sa’ad bin Mu’ad bekata kepada Umayah bin Khalf- pada saat di Makah : Sungguh aku telah mendengar Rosulullah bersabda : Sesungguhnya mereka orang-orang muslim akan menyerangmu, maka dia langsung tekejut dan kaget dan merjanji untuk tidak keluar dari Makah, dan tatkala Abu Jahal mengajaknya untuk pergi saat perang badar, belaiu membeli seekor unta di Makah untuk memungkinkannya agar bisa melarikan diri, maka berkata istrinya : Wahai Abu Sufyan, apakah kamu sudah lupa terhadap apa yang telah dikatakan oleh saudaramu di Yatsrib? Dia berkata : Tidak. Demi Allah, aku akan selalu menjaga jarak dengan mereka. Demikianlah keadaan musuh-musuh beliau.

Pernah suatu hari beliau Abu Bakar diinjak-injak oleh orang-orang Quraisy sewaktu beliau masih di Makah, dan dipukuli dengan pukulan yang sangat keras. Dan Utbah bin Rabi’ah pun menghampirinya dan memukulnya dengan kedua terompahnya yang tebal, yang dipukulkan pada wajah Abu Bakar. Lalu dia menjatuhi perut beliau, hingga dia tidak bisa melihat ujung hidungnya. Lalu dari Bani Tamim membawanya dengan diselubungi kain, sampai masuk kerumah salah seorang dari mereka, mereka menyangka bahwa tidak akan lama beliau Abu Bakar akan meninggal.
Apa yang terjadi pada Rasulullah? Tanya Abu Bakar setelah masuk waktu sore.

Tatkala Umul Khair telah dipanggil mereka, dan saat beliau tinggal hanya berdua dengan Abu Bakar, dia mendesak Abu Bakar untuk makan. Namun Abu Bakar menolaknya dan bertanya, “Apa yang terjadi pada diri Rasulullah”?

Lalu Umul Khair pergi untuk menemui Umu Jamil binti Khathabdan menanyakan bagaimana keadaan Muhammad bin Abdullah. Dan Umu Jamil mengatakan tidak tahu bagaimanakah keadaan Abu Bakar dan Muhammad bin Abdillah, lalu beliau meminta untuk pergi ikut menemui anak beliau Abu Bakar yang sedang tak berdaya. Dan beliau Umu Jamil sangat terkejut saat melihat keadaan Abu Bakar seraya berkata : “Demi Allah, seperti inikah yang dilakukan oleh orang-orang fasik dan kafir terhadap dirimu? Aku benar-benar berharap agar Allah membalas terhadap mereka.

Namun beliau hanya mengatakan “Apa yang terjadi pada diri Rasulullah?...
Ibunya menjawab “ Ini ada ibumu yang ikut mendengar”
“Engkau tidak perlu menyangsikanya” kata Abu Bakar.
Lalu beliau berkata “ Beliau dalam keadaan sehat dan selamat”
Dimana beliau? Tanya Abu Bakar.
Di rumah Ibnul Arqam” menjawab ibunya.
Abu Bakar berkata : Aku telah bersumpah kepada Allah untuk tidak makan dan minum kecuali setelah bertemu Rasulullah.

Maka kedua wanita tersebut menemani Abu Bakar sampai keadaannya membaik dan orang-orang sudah sepi, mereka pergi membawa Abu Bakar hingga tiba ditempat Rasulullah. 

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah mengunjungi blog saya

 
 
 

Selamat Datang

Terima kasih anda telah mengunjungi kami

Jumlah Kunjungan

SANG PEMIMPI

Label

Diberdayakan oleh Blogger.