Artikel Terbaru :

Faktor-Faktor Yang Menguatkan Kesabaran dan Keteguhan (Bagian 2)

 3. Rasa Tanggung Jawab
Mereka para sahabat sangat menyadari akan tanggung yang mulia dan besar di pundak manusia, dan tidak mungkin dilalaikan dan diselewengkan bagaimana pun keadaannya. Dan akibat yang akan terjadi atas  lepasnya tanggung jawab untuk membawanya adalah lebih besar dan lebih berbahaya dari pada penindasan-penindasan yang mereka alami.

4. Iman Kepada Hari Akhir
Iman inilah yang menguatkan perasaan untuk membawa tanggung jawab. Dan mereka telah meyakini yang mantap bahwa mereka akan bangkit kembali dan menghadap kepada Allah Rab semesta alam. Amal mereka akan dihisap dengan penghisapan yang lebih besar dan mempertanggung jawabkannya. Yang kecil maupun yang besar, dan setelah itu entah dia akan kekal dalam kenikmatan, ataupun dia akan kekal dengan adzab dineraka jahim. Dan mereka menggunakan masa hidupnya antara takut dan mengharap, takut adzab Allah dan mengharap rahmatnya. Sebagaimana Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آَتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut. (Al Mukmunin:60)

Dan mereka tahu bahwa kenikmatan dunia dengan penderitaan tidak akan menyemai sebelah sayab nyamuk diakhirat, sehingga mereka menjadi mengabaikan perderitaan hidup dan kepahitannya.

5. Al Qur’an
Pada saat-saat kritis, rawan, dan menakutkan, turun surat dan ayat-ayat Al Qur’a yang memberikan hujah dan bukti penjelasan tentang landasan-landasan islam yang menjadi inti dakwah, dengan redaksi yang jelas, memberi petunjuk kepada orang-orang muslim tentang dasar-dasar kekuasaan Allah, agar mereka menjadi masyarakat manusia yang baik di dunia, yaitu masyakat islam. Ayat-ayat itu bisa berupa contoh-contoh permisalan dan yang pasti menerangkan hukum kepada mereka, Firman Allah :

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan berbagai macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya “ Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqarah: 214)

Dan dalam ayat yang lain :
الم (1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan begitu saja mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al Ankabut: 1-3)

Ayat-ayat diatas adalah ayat yang memberikan sanggahan kepada orang kafir, sampai tidak ada celah bagi mereka untuk mengelak. Dan memperingatkan mereka tentang akibat yang sangat mengerikan jika tetap bertahan dalam pengingkarannya, yang ditegaskan dengan berbagai peristiwa sejarah, supaya mereka mau berpaling dari kemungkaran.
Dan merupakan seruan bagi orang-orang yang muslim, yang memberikan kabar gembira kepada mereka tentang rahmat, keridhaan dan surga yang penuh kenikmatan bagi mereka.

6. Kabar gembira tentang datangnya keberhasilan
Sejak awal orang-orang muslim sudah mengira bahwa mereka akan menghadapi kesulitan dan tekanan. Walaupun demikian, dengan masuknya mereka kepada islam adalah untuk menantang bahaya bahkan kematian. Namun dakwah islam sejak awal dimasukan adalah untuk mennghilangkan kehidupan jahiliyah yang bodoh dan aturan-aturan yang semena-mena. Tujuan dakwah islam pun adalah untuk menyebarkan pengaruh di bumi dan tentang politik dalam kehidupan di dunia, untuk mengajak manusia dan masyarakat kepada ridah Allah dan mengeluarkan mereka dari penyembahan berhala kepada penyembahan kepada Allah semata.
Al Qur’an turun dengan membawa kabar gembira, yang terkadang di jelaskan secara jelas dan kadang juga dengan kiasan. Pada waktu gawat dan darurat, sehingga mereka merasa sempit dan terhimpit, seakan-akan tercekik leher mereka dan merasa tidak akan lanjut hidup mereka, turun ayat-ayat yang menjelaskan tentang keadaan perjalan hidup para nabi terdahulu di tengah kaumnya, yang diingkari dan didustakan. Kemudain ayat-ayat itu juga menjelaskan kesudahannya, berupa kehancuran orang-orang kafir dan dzalim. Dan hamba-hamba Allah berhak mewarisi dunia dan siisinya. Kisah-kisah ini juga mengisyartkan tentang kegagahan penduduk Makkah yang kafir di kemudian hari, dan keberhasilan orang-orang muslim dan kesuksesan dakwah islam.
Pada saat-saat itulah turun ayat-ayat yang menegaskan kabar gembira kemenangan orang-orang muslim. Firman Allah :
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ (171) إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ (172) وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ (173) فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ (174) وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ (175) أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ (176) فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ (177)

Dan sesengguhnya telah tetap janji kami kepada hamba-hamba kami yang menjadi Rasul. Yaitu sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara kami itulah yang pasti menang. Maka berpalinglah kamu Muhammad dari mereka sampai suatau masa. Dan terngkanlah kepada mereka, maka kelak mereka akan melihat (adzab itu). Maka apakah mereka itu turun di halaman mereka, maka amat buruklah pagi hari yang didzalimi oleh orang-orang yang diberi peringatan. (As Shaffat: 171-177)

سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ

Dan golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang. (Al Qamar: 45)

جُنْدٌ مَا هُنَالِكَ مَهْزُومٌ مِنَ الْأَحْزَابِ

Suatu tentara yang besar berada di sana dari golongan yang berserikat, pasti akan dikalahkan. (Shad: 11)
 Turun ayat tentang orang-orang yang hijrah ke Habasyah :

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآَخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya. Pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (An Nahl: 41)

Mereka bertanya tentang kisah yusuf, maka Allah menurunkan intinya :
لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آَيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ

Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada kisah yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yusuf: 7)

Dengan kata lain mereka orang-orang Makkah yang bertanya itu akan memperoleh kegagalan seperti kegagalan yang diperoleh saudara-saudara yusuf dan akan menyerah seperti yang mereka lakukan. Begitu pula yang yang terjadi saat mengisahkan para Rasul, Allah berfirman :

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ (13) وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (14)
Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka “ kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami, maka tuhan mewayuhkan kepada mereka. “ kami pasti akan membinasakan orang-orang yang dzalim itu. Dan kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu adalah utuk orang-orang yang takut akan menghadap kehadiratku dan yang takut kepada ancamanku. (Ibrahim: 13-14)

Tatkala terjadi peperangan yang sengit antara bangsa persi dan romawi, maka orang-orang kafir berharap agar bangsa persialah yang menang. Karena mereka adalah orang-orang yang musyruk. Sedangkan kaum muslimin mengharap agar kaum romawilah yang menang, karena mereka percaya kepada Allah, Rasulnya, wahyu, kitab-kitab, dan hari kiamat. Yang akhirnya kemenangan jatuh ditangan orang-orang persi. Lalu Allah memberitakan kabar gembira tentang kemenangan  bangsa romawi yang tidak lama kemudian akan terjadi. Dan tidak hanya satu kabar gembira saja, Allah menegaskan berita gembira lain, yaitu pertolongan Allah atas orang-orang yang beriman :

فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (4) بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (5)
Dan pada hari kemenangan bangsa romawi itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. (Ar Rum: 4-5)

Rasulullah senantiasa selalu menyampaikan berita gembira. Tatkala musim haji dan beliau berdiri di hadapan orang-orang di pasar Ukazh, Majannah, dan Dzil Majaz untuk menyampaikan risalah, dan beliau tidak hanya memberitakan kabar kenikmatan surga semata namun beliau juga menyatakan kepada mereka scara gamlang :
“Wahai sekalian manusia ucapkanlah la ilaha illallah, niscaya kalian akan beruntung, dapat menguasai bangsa Arab dan orang-orang non Arab pun akan tunduk kepada kalian. Jika kalian mati, maka kalian akan menjadi raja surga.
Rasulullah pun pernah menolak tawaran Utbah bin Rabi’ah,  yang hendak menukarkan agama yang beliau sebarkan dengan segala kesenangan dan kenikmatan dunia. Namun beliau menolaknya dengan tegas.

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah mengunjungi blog saya

 
 
 

Selamat Datang

Terima kasih anda telah mengunjungi kami

Jumlah Kunjungan

SANG PEMIMPI

Label

Diberdayakan oleh Blogger.