Ketika rindu
menjelma dalam jiwa
Asa itu tak
dapat kuungkapkan.
Entahlah
bagaimana bisa kuhirup udara segar
Sementara
karbon dioksida meracuniku
Bagaimana
mungkin kupeluk erat matahari
Sementara panas
membakar tubuhku
Bagaimana bisa
kumelihat bintang
Sementara awan
hitam menjadi penghalang
Rinduku tak
tertahan
Hingga desahan
nafas itu menahanku untuk melirik hati
Aku merindumu
dengan segenap jiwaku
Namun ragaku
hanya mampu berdiam tanpa kata
Jangan
memanggil namaku
Karena, rindu
ini telah terbelenggu olehmu
Walau seribu
tahun lagi
Aku akan
menunggumu dgn seuntai rindu yang nyata
Akupun
tersandra oleh penantian tak berbatas waktu
Harapan tak
berujung, terbelenggu oleh rasa
Rasa bak
fatamorgana tak bertepi
Rasa ingin
memelukmu, namun hampa kurasa
Akankah asa itu
menjadi kenyataan?
Kini ku hanya
duduk menyendiri dalam sepi
Sepi dan sepi
Rinduku
terbelenggu oleh rasamu padanya
Asaku harus
kuat
Melebihi
derajat kekuatanku untuk menggapaimu.
Karena cintaku
masih bertumpu
Pada sebuah
hati yang tak akan larut oleh gelapnya malam
Bersabarlah,
maka bersabarlah
Menantiku
sebelum janji ikrar
Tuk bersatu
memeluk erat dirimu
Untuk menggapai
sebuah asa dalam belenggu cintaku
Bagaikan punguk
merindukan bulan
Menyiram bunga
yang sudah mati
Terpatri dalam
sebuah ikatan dalam gelapnya cahaya mentari
Ku menanti kau
datang memelukku
Namun hanya
dalam khayalan mimpi2 indah.
Berselimut angan
dalam tatapan mata kosong
Entahlah apakah
semua menjadi nyata??
Ataukah hanya
akan menjadi sebuah mimpi buruk
Dalam sebuah
penantian cinta
Aku akan
menantimu
Sungguh, jika
benar kita tlah di takdirkan tuk bersatu
Aku akan
menantimu disini dangan benang-benang cinta
Yang akan
kurajut dengan segenap rasaku
Ketulusan,
kerinduan dan keikhlasan
Semoga menjadi
kekuatan tuk menyatukan hati yang tak sempurna
Penantian cinta
Mungkin itu
hanya sebuah mimpi buruk belaka
Benang-benang
cinta yang kau rajut kini telah kusut
Bersama
pintalan benang yang telah kau sulam bersamanya
Kini tak
mungkin kau bisa mengurainya kembali
Usahlah
bermimpi memeluk bulan
Jika kau
gelapkan oleh awan
Usahlah
berangan gapai bintang dilangit
Jika kau
patahkan tangga itu
Biarlah ku
berjalan mundur bersama senyum bahagiamu
Bersama mimpi
Aku akan pergi
dalam kesunyian
Bukan karena
rasaku telah pudar
Namun karena
aku bukanlah sepotong hati
Yang pantas untuk kau
cintai
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih Anda telah mengunjungi blog saya