Artikel Terbaru :

Perilaku perspektip Psikologi Islam

Manusia adalah makhluk yang berfikir, merasa dan berkehendak, dan kehendaknya dipandu oleh apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan. Jiwa manusia bekerja secara sistemik, dan ditopang oleh lima subsistem.


Jiwa (disebut nafs) merupakan sisi dalam manusia, ia bagaikan ruangan yang sangat luas dan didalamnya terdapat bagian-bagian sebagai subsistemnya, terdiri dari `aql (mind), qalb (hati), bashirah (hati nurani), syahwat (motiv) dan hawa (hawa nafsu). Tingkat keluasan jiwa manusia berbeda-beda dipengaruhi oleh factor hereditas dan proses interaksi psikologis sepanjang hidupnya.
  1. Aqal adalah problem solving capacity, tugasnya berfikir. Akal tidak bisa memutuskan kebenaran tapi ia bisa menemukan kebenaran. Kebenaran intelektual sifatnya relative
  2.  Qalb(hati), . merupakn alat untuk memahami realita,. Sesuatu yang tidak rationil masih bisa difahami oleh qalb . Dalam system nafsani qalb merupakan pusat pengendali sistem , yang memimpin kerja jiwa manusia. Di dalam qalb ada berbagai kekuatan dan penyakit; seperti iman, cinta dengki, keberanian, kemarahan, kesombongan, kedamaian, kekufuran dan sebagainya. Qalb memiliki otoritas memutuskan sesuatu tindakan, oleh karena itu segala sesuatu yang disadari oleh qalb berimplikasi kepada pahala dan dosa. Apa yang sudah dilupakan oleh qalb masuk kedalam memory nafs (alam bawah sadar), dan apa yang sudah dilupakan terkadang muncul dalam mimpi. Sesuai dengan namanya qalb, ia sering tidak konsisten.
  3. Bashirah, adalah pandangan mata batin sebagai lawan dari pandangan mata kepala. Berbeda dengan qalb yang tidak konsisten, bashirah selalu konsisten kepada kebenaran dan kejujuran. Ia tidak bisa diajak kompromi untuk menyimpang dari kebenaran. Bashirah disebut juga sebagai nuraniy, dari kata nur, .Bashirah adalah cahaya ketuhanan yang ada dalam hati, nurun yaqdzifuhullah fi al qalb. Interospeksi, tangis kesadaran, relegiusitas, god spot,bersumber dari sini.
  4. Syahwat adalah motiv kepada tingkah laku. Semua manusia memiliki syahwat terhadap lawan jenis, bangga terhadap anak2, menyukai benda berharga, kendaraan bagus, ternak dan kebun. Syahwat adalah sesuatu yang manusiawi dan netral.
  5. Hawa adalah dorongan kepada obyek yang rendah dan tercela. Perilaku kejahatan, marah, frustrasi, sombong, perbuatan tidak bertanggung jawab, korupsi, sewenang-wenang dan sebagainya bersumber dari hawa. Karakteristik hawa adalah ingin segera menikmati apa yang diinginkan tanpa mempedulikan nilai-nilai moralitas.
  • Orang yang ke lima subsistemnya normal, maka perilakunya proporsional.
  • Orang yang lebih mengikuti akalnya, perilakunya sangat rationil tapi hidupnya cenderung kering,
  • Orang yang lebih menggunakan hatinya, hidupnya tenang meski terkadang tidak rationil
  • Orang yang lebih menggunakan bashirahnya pilihannya dijamin tepat, perilakunya dijamin benar secara vertical maupun horizontal
  • Orang yang lebih mengikuti syahwatnya cenderung konsumtip dan hedonis dalam hidupnya.
  • Orang yang lebih mengikuti hawa nafsunya cenderung destruktip bagi dirinya dan orang lain.
Semoga Bermanfaat

1 comments:

Psikologi Islam mengatakan...

terima kasih artikelnya

Posting Komentar

Terima kasih Anda telah mengunjungi blog saya

 
 
 

Selamat Datang

Terima kasih anda telah mengunjungi kami

Jumlah Kunjungan

SANG PEMIMPI

Label

Diberdayakan oleh Blogger.